hijab
Jejak Cawe-Cawe Presiden Jokowi: Membongkar Rahasia Sesungguhnya

Jejak Cawe-Cawe Presiden Jokowi: Membongkar Rahasia Sesungguhnya

27 Sep 2023
78x
Ditulis oleh : Writer

Di tengah berjalannya waktu, masa jabatan seorang pejabat pemerintah, bahkan seorang presiden, akan berakhir. Namun, yang sering terlihat adalah bagaimana pejabat-pejabat ini sibuk mencari pengganti mereka atau mempromosikan calon pemimpin baru. Terkadang, tindakan mereka ini terasa tidak selalu jujur dan transparan, dan kadangkala terselip tujuan tersembunyi yang bisa mencakup upaya untuk menutupi kejahatan, mengatur pemilihan pemimpin selanjutnya, mempertahankan kekuasaan, melindungi bisnis dan hubungan-hubungan tertentu, atau bahkan mengibarkan bendera politik dinasti.

Membungkam Kejahatan

Beberapa pejabat negara mungkin mencari pemimpin selanjutnya untuk menyembunyikan jejak-jejak kejahatan atau tindakan korupsi yang mereka lakukan selama masa jabatan mereka. Dengan menempatkan pemimpin yang dapat mereka kendalikan, mereka berharap untuk menghindari penyelidikan lebih lanjut.

Mengatur Kepemimpinan

Selanjutnya Ada kasus di mana pejabat yang masih berkuasa berusaha mengendalikan pemilihan pemimpin selanjutnya agar mendukung calon yang akan menjadi "boneka" mereka. Ini memungkinkan mereka untuk terus memengaruhi kebijakan dan keputusan politik tanpa harus secara resmi berkuasa.

Mempertahankan Kekuasaan

Beberapa pejabat negara takut kehilangan kekuasaan setelah masa jabatan mereka berakhir. Dengan mencari pemimpin selanjutnya yang dapat mereka kendalikan, mereka berharap untuk mempertahankan pengaruh mereka di pemerintahan.

Melindungi Bisnis dan Kroni-Kroni

Pejabat yang memiliki bisnis atau koneksi dengan kelompok ekonomi tertentu mungkin ingin memastikan bahwa pemimpin selanjutnya tidak akan mengancam bisnis mereka atau mengekspos praktik korupsi. Oleh karena itu, mereka mendukung calon yang akan melindungi kepentingan mereka.

Keluarga dalam Dunia Politik

Terkadang, pejabat mencoba membawa anggota keluarganya ke dalam dunia politik dengan mendukung mereka menjadi pemimpin selanjutnya. Ini dapat memastikan bahwa kekuasaan dan pengaruh keluarga tersebut tetap terjaga.

Dalam konteks ini, tindakan Presiden Jokowi dalam mencari penggantinya telah memunculkan pertanyaan tentang tujuan sesungguhnya, yang mungkin lebih terkait dengan kepentingan pribadi daripada demokrasi dan rakyat Indonesia. Ada kekhawatiran bahwa Presiden Jokowi ingin memastikan bahwa proyek Ibu Kota Negara (IKN) baru akan tetap dikerjakan oleh Tenaga Kerja Asing (TKA) China, dengan menyewakan sebidang tanah seluas 34.000 hektar kepada warga negara China selama 190 tahun.

Selain itu, syarat tambahan yang menyatakan bahwa warga Indonesia harus mempelajari bahasa Mandarin di sekolah-sekolah telah menimbulkan kekhawatiran lebih lanjut. Proyek ini dengan alokasi sebesar 34.000 hektar, yang setara dengan 34.000 x 10.000 meter persegi, dapat menampung hingga 100 juta warga negara China. Ini berpotensi menghadirkan risiko eksklusi bagi suku Dayak dan kelompok masyarakat pribumi lainnya, seperti yang terjadi pada suku Aborigin di Australia.

Kekhawatiran ini juga mencakup pertanyaan serius tentang status kewarganegaraan Indonesia jika masa sewa selama 190 tahun terpenuhi. Secara keseluruhan, situasi ini menimbulkan keraguan terkait nasionalisme Presiden Jokowi dan dampaknya bagi Indonesia.

Dalam menghadapi fenomena "cawe-cawe" ini, transparansi, integritas, dan partisipasi aktif masyarakat dalam proses politik menjadi sangat penting. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang mungkinnya motif tersembunyi di balik tindakan para pejabat, kita dapat lebih kritis dalam menilai niat mereka dalam mencari pemimpin selanjutnya.

Baca Juga:
5 Aksi Siswa SMA Dalam Menjaga Bumi dari Polusi Udara

5 Aksi Siswa SMA Dalam Menjaga Bumi dari Polusi Udara

Pendidikan      

4 Sep 2023 | 85


Ketika datang ke isu lingkungan, banyak dari kita telah menyaksikan berbagai gerakan dan aksi pemerintah serta masyarakat yang bertujuan untuk melindungi planet kita. Namun, apa yang ...

Bukan di Australia, Ternyata Batu Monolit Terbesar itu ada di Indonesia

Bukan di Australia, Ternyata Batu Monolit Terbesar itu ada di Indonesia

Unik      

24 Apr 2020 | 444


Batu terbesar di dunia, ternyata ada di Indonesia, tepatnya di Kalimantan Barat. Namanya, adalah Bukit Kelam. Meskipun dinamakan berupa 'bukit', tapi sejatinya Bukit kelam adalah ...

Benarkah Rambut Mudah Rontok Setelah Melahirkan?

Benarkah Rambut Mudah Rontok Setelah Melahirkan?

Kecantikan      

14 Jul 2022 | 231


Momen kehamilan dan melahirkan  merupakan momen yang tak akan pernah Mom terlupakan seumur hidup. Momen ini merupakan momen yang sangat mengesankan dan membahagiakan. Meski ...

Halalkan Segala Cara Untuk Menarik Simpati Publik, Ganjar Erick Terlalu Bernafsu Menang di 2024

Halalkan Segala Cara Untuk Menarik Simpati Publik, Ganjar Erick Terlalu Bernafsu Menang di 2024

Politik      

16 Jan 2023 | 337


Diketahui belum lama ini muncul postingan Ganjar Pranowo sedang membagikan bantuan berupa uang tunai untuk memperbaiki rumah para kader dari PDIP, niat tersebut tentunya sangat baik agar ...

Makna Kata InsyaAllah Yang Sesungguhnya

Makna Kata InsyaAllah Yang Sesungguhnya

Inspirasi      

21 Sep 2021 | 353


Di dalam percakapan sehari-hari seringkali mendengar salah stau kalimat "InsyaAllah". Kata InsyaAllah ini kerap kali diucapkan sebagai ucapan untuk janji yang potensial dilanggar ...

Alasan Mengapa Konsumsi Vitamin E Sangat Penting di Saat Pandemi

Alasan Mengapa Konsumsi Vitamin E Sangat Penting di Saat Pandemi

Tips      

15 Feb 2021 | 715


Tubuh membutuhkan asupan vitamin serta mineral agar dapat menjaga tubuh tetap sehat. Dan di antara jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh adalah vitamin E yang merupakan salah satu ...

Copyright © KopiMana.com 2018 - All rights reserved
Scroll Top