kopimana.com - ada yang heboh, Muara Sungai Palu akhir-akhir ini mendadak menjadi destinasi wisata masyarakat. Bukan karena memiliki berbagai macam wahana yang dibangun, melainkan karena adanya penampakan buaya dari dekat. Alih-alih takut, warga malah asyik untuk berswafoto dengan buaya yang sedang berjemur. Meskipun, objek swafoto warga bukan buaya berkalung ban yang sedang populer dibicarakan.
Karena hadirnya buaya berkalung ban dan buaya lainnya yang seringkali ada di kawasan maura Sungai Palu, daerah tersebut akhirnya menjadi lokasi wisata dadakan. Sudah menjadi rutinitas, setiap siang sampai dengan sore hari, buaya muncul dan berjemur di tepi sungai. Ratusan wargapun asyik untuk berkerumun di kawasan muara sungai tersebut.
Warga yang datang untuk berkunjung, ternyata tidak hanya berasal dari kota Palu saja, melainkan juga kota lainnya, seperti Manado, Poso, Sulawesi Barat, bahkan Sulawesi Selatan. Masyarakat nekad untuk mendekati salah satu satwa buas tersebut untuk berswafoto. Alasannya, karena buaya muara Sungai Palu terlihat tidak begitu agresif.
"Senang bisa foto bareng buaya ini biasanya hanya lihat di tv," ujar seorang warga manado, Ardi (27 th). Ardi mengaku dirinya sengaja datang dari Manado ke Palu untuk melihat buaya muara, Ahad (1/3) kemarin.
Selain untuk berswafoto, kehadiran masyarakat ke tempat tersebut juga dimanfaatkan sebagai bahan dalam pembuatan konten Youtube, dan diharapkan dengan konten unik ini subscriber mereka dapat meningkat.
"Bagus untuk konten Youtube, soalnya sedang viral buaya-buaya di sini," sambung seorang warga Palu, Dian (25 th).
Terpantau, buaya yang sedang berjemur tersebut memiliki ukuran yang cukup panjang, mulai dari satu sampai dengan empat meter lebih.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Sulteng, Haruna Hamma, menyampaikan kekhawatirannya atas aksi yang dilakukan warga. Dirinya menilai hal tersebut merupakan sesuatu yang sangat berbahaya. Haruna juga mengingatkan bahwa buaya merupakan salah satu predator di Sungai Palu dengan insting berburu yang tetap ada, apalagi jika dalam keadaan lapar. Selain itu, buaya tersebut dikhawatirkan akan merasa terganggu dan akhirnya memunculkan perilaku asli dari predator tersebut.
"Berwisata di sana (muara) silakan saja. Tetapi kami ingatkan jangan mengambil gambar dekat dengan buaya, untuk menghindari serangan satwa liar. Satwanya juga bisa terganggu," tegas Haruna.
Haruna berharap masyarakat tidak melakukan tindakan yang konyol untuk tidak jatuhnya korban jiwa.
Selain itu, Haruna yang juga merupakan Ketua Satgas Penyelematan Buaya Berkalung Ban, mengaku bahwa berkerumunnya masyarakat di sekitar buaya dapat mengganggu jalannya operasi penyelamatan buaya nahas itu. Sehingga, target yang seharusnya bisa diselamatkan, malah semakin menjauh.
"Kami sebenarnya berharap masyarakat bersabar terkait operasi penyelamatan ini. Kami melihat buaya target semakin sulit didekati dan lebih agresif akibat selalu dikerumuni orang," harap Haruna lagi.
Beragam Vitamin yang digunakan untuk Mendapatkan Kulit Glowing
18 Sep 2018 | 1087
Dalam merawat kecantikan kulit, sebaiknya lakukanlah secara menyeluruh bukan hanya pada bagian wajah saja. Perawatan kulit tubuh pun sangat penting dilakukan agar hasilnya tidak belang ...
Kamu harus Tau! Ini Soal Tryout Ini Bisa Bantu Kamu Meraih Nilai Tinggi
11 Feb 2020 | 498
Berapa persen lagi nih? Kesiapan kamu menjelang ujian nasional nanti? Jadi kamu sudah siap untuk menjadi alumni sekolah? dari seragam kini berganti menggunakan baju bebas dan merasakan ...
Anies App, Platform Terbaru untuk Relawan Anies Baswedan Seluruh Indonesia
31 Agu 2023 | 44
Jakarta Selatan, 30 Agustus 2023 - Dalam upaya memperkuat persatuan dan mendukung perubahan positif, Sekretariat Bersama Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP) merayakan Grand Launching ...
Model Busana Muslim Anak Dі Bawah 1 Tahun Yаng Bіѕа Jadi Pilihan
13 Sep 2018 | 1683
Mencari Busana Muslim уаng cocok υntυk anak mеmаng Ьіѕа dibilang tÑ–Ôаk mudah, apalagi kalau kаmυ Ñ–ngÑ–n mencari baju ...
Bukan di Australia, Ternyata Batu Monolit Terbesar itu ada di Indonesia
24 Apr 2020 | 387
Batu terbesar di dunia, ternyata ada di Indonesia, tepatnya di Kalimantan Barat. Namanya, adalah Bukit Kelam. Meskipun dinamakan berupa 'bukit', tapi sejatinya Bukit kelam adalah ...
Cara Memulai Usaha Sayuran Hidroponik & Besaran Modal Yang Dikeluarkan
19 Okt 2020 | 1451
Memulai bisnis dengan menanam sayuran tentu kita harus mempunyai lahan tanah yang lumayan luas, belum lagi pupuk dan harus tersedianya air untuk proses penyiraman. Memang menanam sayuran ...