Restrukturisasi dan perombakan komposisi di tubuh PT Pertamina (Persero) rupanya belum membawa angin segar bagi perusahaan pelat merah tersebut. Kinerja Pertamina terutama keuangan organisasi terus memburuk sepanjang reformasi. Hal ini bisa dilihat dari laporan keuangan yang menunjukan keuntungan yang menurun, sementara utang terus meningkat.
Keuntungan Pertamina yang terus menurun bisa dilihat mulai dari tahun 2017, laba tahun berjalan Pertamina mencapai 2.70 miliar USD, selanjutnya tahun 2018 senilai 2.72 miliar USD, lalu tahun 2019 senilai 2,62 miliar USD,Pada 2020 laba Pertamina tidak mencapai miliaran dolar lagi, yakni senilai 731,46 juta USD, bahkan semester 1 tahun 2021 laba hanya tersisa 264, 56 juta USD.
Ditengarai sebelum jabatan Presiden Jokowi berakhir, Pertamina sudah bubar dan berada di bawah pengawasan debt collector. Disisi lain, Pertamina menuai berbagai masalah dalam sejumlah proyeknya, diantaranya proyek kilang yang gagal, proyek pembelian TPPI yang diduga banyak skandal dan masalah, pembelian blok Rokan yang mewariskan banyak masalah, hingga terakhir mega proyek solarisasi sawit dan gasifikasi batu bara.
Dua mega proyek itulah yang paling menguras stamina keuangan Pertamina. Dimana proyek ini membutuhkan minyak sawit sebagai bahan baku pencampur solar senilai kurang lebih Rp 100 triliun. Sedangkan proyek gasifikasi batu bara dibutuhkan sekitar Rp150 triliun untuk membeli batu bara sebanyak 100 juta ton. Ini uang besar bagi pendapatan oligarki sawit dan batu bara.
Bahkan menurut rekanan Pertamina, sejak Agustus 2021 hingga Februari 2022 pembayaran dari Pertamina macet. Dimulai dari ongkos sewa mobil sampai filling fee SPBE, semuanya belum dibayar. Rekanan Pertamina sudah mulai mengeluh di mana keuntungan hanya 10% tetapi pembayaran sangat lama dan belum pasti akan dibayar kapan.
21 Okt 2024 | 59
Boarding school atau sekolah asrama merupakan lingkungan tempat tinggal dan belajar bagi para siswa, yang memerlukan perhatian ekstra dalam menjaga kualitas fasilitas yang disediakan, ...
Anggaran Proyek Food Estate Rp 108.8 Triliun, Tetapi Hasilnya Zonk! Prabowo Harus Bertanggungjawab!
2 Feb 2024 | 471
Pemerintah Indonesia sejak 2023 telah mengumumkan proyek Food Estate senilai Rp 108.8 triliun dikelola oleh Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto. Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan ...
Pengalaman Kuliah di Ma'soem University Lebih dari Sekadar Belajar
4 Sep 2024 | 201
Kuliah di Ma'soem University bukan hanya soal menuntut ilmu di dalam kelas, tetapi juga pengalaman yang penuh makna di luar kelas. Universitas ini memberikan lebih dari sekadar ...
Tanda Mantan Pria Menyesal Telah Putus Denganmu
8 Jul 2022 | 786
Mantan yang masih menyimpan perasaan dan bahkan menyesal telah putus denganmu biasanya menunjukkan banyak sekali tanda. Dia mungkin sudah punya pasangan di sisinya, tapi ia masih berputar ...
Sekolah Kejuruan Terbaik di Jawa Barat
25 Maret 2021 | 918
Kami mulai mendirikan SMK Pelita Al-Ihsan pada tahun 2009 di Ujung Jaya – Sumedang yang merupakan daerah asal istri. Saya melihat, masih sedikit lembaga pendidikan strata SMK di Ujung ...
Metode Customer Retention Meningkatkan Repeat Order Hingga 70%
27 Jun 2024 | 126
Customer retention merupakan salah satu faktor kunci yang sangat penting dalam strategi pemasaran sebuah perusahaan. Secara sederhana, customer retention dapat diartikan sebagai usaha untuk ...