RajaKomen
Jejak Cawe-Cawe Presiden Jokowi: Membongkar Rahasia Sesungguhnya

Jejak Cawe-Cawe Presiden Jokowi: Membongkar Rahasia Sesungguhnya

27 Sep 2023
207x
Ditulis oleh : Writer

Di tengah berjalannya waktu, masa jabatan seorang pejabat pemerintah, bahkan seorang presiden, akan berakhir. Namun, yang sering terlihat adalah bagaimana pejabat-pejabat ini sibuk mencari pengganti mereka atau mempromosikan calon pemimpin baru. Terkadang, tindakan mereka ini terasa tidak selalu jujur dan transparan, dan kadangkala terselip tujuan tersembunyi yang bisa mencakup upaya untuk menutupi kejahatan, mengatur pemilihan pemimpin selanjutnya, mempertahankan kekuasaan, melindungi bisnis dan hubungan-hubungan tertentu, atau bahkan mengibarkan bendera politik dinasti.

Membungkam Kejahatan

Beberapa pejabat negara mungkin mencari pemimpin selanjutnya untuk menyembunyikan jejak-jejak kejahatan atau tindakan korupsi yang mereka lakukan selama masa jabatan mereka. Dengan menempatkan pemimpin yang dapat mereka kendalikan, mereka berharap untuk menghindari penyelidikan lebih lanjut.

Mengatur Kepemimpinan

Selanjutnya Ada kasus di mana pejabat yang masih berkuasa berusaha mengendalikan pemilihan pemimpin selanjutnya agar mendukung calon yang akan menjadi "boneka" mereka. Ini memungkinkan mereka untuk terus memengaruhi kebijakan dan keputusan politik tanpa harus secara resmi berkuasa.

Mempertahankan Kekuasaan

Beberapa pejabat negara takut kehilangan kekuasaan setelah masa jabatan mereka berakhir. Dengan mencari pemimpin selanjutnya yang dapat mereka kendalikan, mereka berharap untuk mempertahankan pengaruh mereka di pemerintahan.

Melindungi Bisnis dan Kroni-Kroni

Pejabat yang memiliki bisnis atau koneksi dengan kelompok ekonomi tertentu mungkin ingin memastikan bahwa pemimpin selanjutnya tidak akan mengancam bisnis mereka atau mengekspos praktik korupsi. Oleh karena itu, mereka mendukung calon yang akan melindungi kepentingan mereka.

Keluarga dalam Dunia Politik

Terkadang, pejabat mencoba membawa anggota keluarganya ke dalam dunia politik dengan mendukung mereka menjadi pemimpin selanjutnya. Ini dapat memastikan bahwa kekuasaan dan pengaruh keluarga tersebut tetap terjaga.

Dalam konteks ini, tindakan Presiden Jokowi dalam mencari penggantinya telah memunculkan pertanyaan tentang tujuan sesungguhnya, yang mungkin lebih terkait dengan kepentingan pribadi daripada demokrasi dan rakyat Indonesia. Ada kekhawatiran bahwa Presiden Jokowi ingin memastikan bahwa proyek Ibu Kota Negara (IKN) baru akan tetap dikerjakan oleh Tenaga Kerja Asing (TKA) China, dengan menyewakan sebidang tanah seluas 34.000 hektar kepada warga negara China selama 190 tahun.

Selain itu, syarat tambahan yang menyatakan bahwa warga Indonesia harus mempelajari bahasa Mandarin di sekolah-sekolah telah menimbulkan kekhawatiran lebih lanjut. Proyek ini dengan alokasi sebesar 34.000 hektar, yang setara dengan 34.000 x 10.000 meter persegi, dapat menampung hingga 100 juta warga negara China. Ini berpotensi menghadirkan risiko eksklusi bagi suku Dayak dan kelompok masyarakat pribumi lainnya, seperti yang terjadi pada suku Aborigin di Australia.

Kekhawatiran ini juga mencakup pertanyaan serius tentang status kewarganegaraan Indonesia jika masa sewa selama 190 tahun terpenuhi. Secara keseluruhan, situasi ini menimbulkan keraguan terkait nasionalisme Presiden Jokowi dan dampaknya bagi Indonesia.

Dalam menghadapi fenomena "cawe-cawe" ini, transparansi, integritas, dan partisipasi aktif masyarakat dalam proses politik menjadi sangat penting. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang mungkinnya motif tersembunyi di balik tindakan para pejabat, kita dapat lebih kritis dalam menilai niat mereka dalam mencari pemimpin selanjutnya.

Baca Juga:
3 Bahan Makanan di Sekitarmu yang Dapat Mencegah dari Virus Corona

3 Bahan Makanan di Sekitarmu yang Dapat Mencegah dari Virus Corona

Kuliner      

2 Apr 2020 | 1288


Setelah secara resmi dinyata menjadi Pandemi oleh WHO, Covid 19 akhirnya mulai memasuki Indonesia, tercatat hingga kini sudah ratusan orang yang didiagnosa tertular virus yang sering ...

Harus ada yang Bertanggung Jawab, Ketika Demokrasi dan Reformasi Mulai Rusak

Harus ada yang Bertanggung Jawab, Ketika Demokrasi dan Reformasi Mulai Rusak

Politik      

12 Feb 2024 | 150


Reformasi dalam konteks demokrasi merujuk pada serangkaian upaya atau perubahan yang dilakukan untuk meningkatkan atau memperbaiki sistem demokrasi suatu negara. Reformasi demokrasi dapat ...

pesantren Al Masoem

Tips Menjadi Penulis Handal Selama Sekolah

Tips      

29 Jan 2024 | 139


Menjadi penulis handal selama masa sekolah bukan hanya tentang menghasilkan tugas atau esai yang baik, tetapi juga tentang mengembangkan kemampuan menulis yang kokoh dan berkesan. Kemampuan ...

Sekolah Kejuruan Terbaik di Jawa Barat

Sekolah Kejuruan Terbaik di Jawa Barat

Tips      

25 Maret 2021 | 571


Kami mulai mendirikan SMK Pelita Al-Ihsan pada tahun 2009 di Ujung Jaya – Sumedang yang merupakan daerah asal istri. Saya melihat, masih sedikit lembaga pendidikan strata SMK di Ujung ...

M Kece: Terimakasih Pak Polisi, Channel Youtube Saya Tidak di Take Down dan Rekening Tidak Diblokir

M Kece: Terimakasih Pak Polisi, Channel Youtube Saya Tidak di Take Down dan Rekening Tidak Diblokir

Fakta      

22 Sep 2021 | 517


M Kece, saat ini sedang dipenjara tetapi penghasilan masih banyak, karena no rekening masih terpasang di youtube, channel “muhammad kece” tidak di take down oleh pemerintah ...

Tren Busana Muslim Modern 2018 yang Bikin Tampilan Makin Hits

Tren Busana Muslim Modern 2018 yang Bikin Tampilan Makin Hits

Fashion      

4 Okt 2018 | 1512


Busana muslim saat ini menjadi salah satu fashion yang semakin digandrungi masyarakat, bahkan busana muslim sudah menjadi kebutuhan primer untuk sebagian besar masyarakat. Daya beli ...

Copyright © KopiMana.com 2018 - All rights reserved
Scroll Top